Kami yang Melahirkan Caesar Juga Bertaruh Nyawa Saat Persalinan, Jadi Jangan Sepelekan Share Jika Kamu Setuju !!
Sabtu, 13 Mei 2017
Edit
Melahirkan memang sudah jadi fitrah kami, dan kami ikhlas mengemban tugas itu. Setelah sembilan bulan lamanya harus berbagi kehidupan dengan manusia kecil di dalam perut, kami masih harus menghadapi proses persalinan yang begitu menegangkan. Pengorbanan yang kami berikan bukan lagi menyoal rasa takut atau sakit yang akan kami rasakan, tapi kami juga rela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan buah hati.
Kami lebih senang melahirkan secara normal, namun karena berbagai kondisi kesehatan yang terjadi saat kehamilan, terkadang memaksa kami untuk melahirkan melalui operasi caesar.
Bukan lagi mengeluarkan bayi melalui jalannya, melainkan lewat sayatan dari perut kami. Sayangnya, banyak orang yang menempelkan stigma bahwa wanita yang melahirkan secara caesar, bukan termasuk ke dalam golongan ibu yang sempurna karena tidak menghadapi proses persalinan normal seperti wanita lainnya.
Padahal, menjalani operasi caesar membutuhkan keberanian dan kekuatan yang tidak main-main. Hanya seorang wanita dan ibu luar biasalah yang mampu menghadapinya dengan cara yang mengagumkan.
Kami telah memberanikan diri untuk menghadapi serangkaian konsekuensi prosedur operasi yang memberatkan hati
Memang, kini telah banyak wanita yang memilih untuk melahirkan dengan cara caesar, namun prosedur operasinya tidaklah semudah yang dibayangkan. Menurut para dokter dan tenaga medis, operasi caesar termasuk ke dalam kategori operasi mayor atau operasi besar yang memiliki risiko tinggi untuk ibu dan bayi. Kami menghadapi operasi ini sendiri. Meski diperbolehkan bagi suami atau anggota keluarga lain untuk menemani, kemungkinan untuk menerima dukungan cenderung kecil dan penuh dengan ketidakpastian.
Operasi caesar adalah perjuangan melawan rasa takut dan kesendirian, dengan kekuatan dalam diri kami, keinginan yang kuat, serta cinta tanpa syarat yang membuat kami mampu menanggung konsekuensi demi lahirnya sang bayi.
Banyak orang bilang operasi caesar itu tidak menyakitkan dan cenderung lebih mudah dan cepat, sesungguhnya mereka tidak tahu apa yang mereka katakan
Tidak banyak yang mengetahui seperti apa sebenarnya operasi caesar. Banyak yang menganggap proses persalinan secara caesar itu sama sekali tidak menyakitkan karena ibu diberikan anestesi atau pembiusan sehingga membuat daerah perut menjadi mati rasa dan kebal saat melakukan proses penyayatan dari perut bagian bawah. Ya, kami menjalani operasi dalam keadaan sadar, hanya tubuh kami yang mengalami mati rasa mulai dari panggul ke bawah. Kebanyakan tubuh kami mengalami gemetar dan kedinginan saat proses operasi dilakukan, hal ini tentu saja karena pengaruh anestesi yang disuntikkan ke tubuh kami.
Memang benar, melahirkan secara caesar tidak lebih menyakitkan daripada melahirkan secara normal. Tapi tahukah kamu? Proses melahirkan melalui operasi caesar mempunyai risiko empat kali lebih besar daripada kelahiran normal.
Kami tidak pernah tahu apakah semuanya akan berjalan baik-baik saja selama operasi. Satu hal yang pasti, bahwa doa-doa terus kami panjatkan tanpa henti
Selama proses operasi, tubuh bagian bawah kami memang mati rasa, namun kami masih dalam keadaan sadar. Meski nggak melihat secara langsung, kami jelas merasakan semua pergerakan yang terjadi saat dokter membelah perut untuk mengeluarkan sang bayi. Tarikan demi tarikan, dorongan demi dorongan, kami merasakan kontak kulit yang sangat nyata dengan si jabang bayi. Perasaan seperti ini tentu saja tidak menyenangkan, tapi juga mengharukan. Jikapun kami tidak mengetahui hal ini sebelum menjalani operasi caesar, kemungkinan besar kami akan mengalami trauma karena pengalaman ini begitu tidak nyaman.
Prosedur operasi caesar tidak berhenti begitu saja setelah bayi lahir. Seperti jenis operasi lainnya, dokter harus menunggu sampai efek obat bius menghilang untuk menentukan apakah operasinya berhasil atau tidak. Begitupun kami, yang masih harus diperiksa setiap jam untuk memastikan bahwa tidak ada komplikasi pasca operasi. Meski demikian, kami menjalani semua proses itu dengan gagah berani.
Rasa sakit tetap akan ada, proses pemulihan pasca operasi caesar berlangsung lebih lama dari proses pemulihan saat melahirkan dengan normal
Bagi mereka yang melahirkan secara normal, hari-hari pertama kelahiran bayi sangatlah melelahkan, begitupun kami yang melahirkan secara caesar. Selain memenuhi kebutuhan dan perawatan bayi, kami harus menjalaninya dengan menahan rasa sakit di perut yang belum sepenuhnya hilang pasca operasi. Dibanding dengan persalinan normal, penyembuhan persalinan caesar membutuhkan waktu lebih lama. Caesar telah membuka jaringan sehat di bagian perut dari kulit hingga rahim. Secara kasat mata, bekas operasi caesar akan sembuh dalam waktu 1 minggu, tapi jaringan di bawah kulitnya akan butuh waktu lebih lama untuk proses penyembuhannya.
Tapi tak mengapa, hal ini justru membuat kami menjadi lebih kuat, mengalahkan rasa sakit demi memberikan yang terbaik bagi anak kami. Tidak peduli betapa beratnya hari yang kami jalani pasca operasi, akan kami hadapi dengan senyum dan cinta yang melimpah untuk sang bayi. Karena setiap detik yang kami lewati, dengan bisa memeluk buah hati yang kami cintai, akan setimpal harganya dengan segala letih dan sakit yang kami alami.
Fakta-fakta ini seharusnya bisa membuka mata bahwa operasi caesar juga merupakan proses bertaruh nyawa yang kami lakukan, para ibu yang sayang anaknya.
Setiap wanita yang melahirkan baik secara normal maupun caesar, keduanya sama-sama pahlawan, perjuangan yang dilewati juga sama-sama beratnya, dan yang pasti merekalah sosok ibu yang sebenar-benarnya. Karena pekerjaan seorang ibu adalah pekerjaan seumur hidup, sama berharga dan sama bernilainya.
Merasa artikel ini bermanfaat? Jangan ragu bagikan ke teman-temanmu juga ya!