Kreatif, Pikap Disulap Jadi Kelas Berjalan demi Murid yang Tak Punya Internet
Imbas pandemi virus corona, aktivitas belajar mengajar di ruang kelas jadi ditiadakan. Alhasil, guru dan murid menjalankan rutinitas secara online. Namun, lantaran terbatasnya fasilitas, guru ini dengan kreatif menyulap mobil pikap untuk kelas berjalan.
Momen tersebut dibagikan oleh Akki lewat akun @akkitwts di Twitter. Berlokasi di Meksiko, seorang guru perempuan yang mengenakan masker tampak berada di atas mobil pikap, tengah mengajari muridnya.
Dijelaskan oleh Akki, seperti di Indonesia, sekolah-sekolah di Meksiko harus tutup lantaran pandemi virus corona. Alhasil, pembelajaran harus dilakukan melalui online. Sayangnya, tak semua orang di sana memiliki akses sambungan ke internet.
Melihat masalah tersebut, seorang guru akhirnya memutuskan menyulap mobil pikap miliknya menjadi kelas belajar berjalan. Sehari-hari, ia mengajarkan anak-anak di alam terbuka, tepatnya di atas mobil pikap.
“Di Meksiko, pembelajaran di sekolah ditiadakan karena pandemi. Guru ini kemudian mengubah truk pikapnya menjadi ruang kelas berjalan,” kata Akki menjelaskan unggahannya.
Adapun guru tersebut diketahui berkeliling dengan pikap tersebut selama dua jam per hari. Ia mengajarkan anak-anak pengidap autisme yang tak memiliki buku hingga akses kepada internet.
"Dia mengemudi dua jam sehari untuk mengajar anak-anak autis yang tidak memiliki buku atau akses ke internet," lanjut Akki.
In Mexico, school was cancelled because of the pandemic.
— Akki (@akkitwts) August 6, 2020
This teacher turned her pickup truck into a portable classroom.
She drives two hours a day to teach children with autism who don't have books or access to the internet.
pic.twitter.com/hscu8zI85Z
Tampak dalam foto tersebut, ia tetap memerhatikan protokol kesehatan. Guru perempuan tersebut menggunakan masker, kemudian mengajarkan sambil menjaga jarak yang cukup dengan muridnya .
Kini unggahan tersebut telah viral di media sosial, dicuitkan ulang hingga lebih dari 58 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 223 ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa kagum dengan guru tersebut.
“Ini adalah kebaikan dan rasa cinta yang ingin saya lihat. Semoga dia dan muridnya selalu diberi kekuatan!” ungkap akun @Somemyrrh.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang