Suami Ceraikan Istri Karena KB, ‘Abang Capek Nungguin Neng Mens’, Rumah Tangga Indah Itu Lenyap

Kisah berjudul ‘Cerai karena KB 3 Bulan’ ditulis oleh akun Facebook Nana Risnawati Herdiana, Kamis (3/9/2020).

Melansir dari Tribunnews, dalam unggahannya, Nana menceritakan pengalaman seorang wanita yang ia sebut bernama Dina.


 



“Cerai karena KB 3bulan
Serem yaaa judulnya. Ini cerita temen saya , semoga ada manfaat yang bisa diambil ya,”

Dina menceritakan, awalnya, kehidupan rumah tangganya berjalan baik-baik saja.

Bahkan, ia merasa menjadi istri paling beruntung lantaran memiliki suami yang selalu membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah, menjaga bayi mereka, tidak pernah merepotkan, dan memenuhi semua keinginannya.

“Aku Dina, wanita berusia 25tahun yang kini sedang menikmati indahnya menjadi seorang ibu.

Sudah 10 bulan semenjak kelahiran anak pertamaku , aku merasa menjadi istri yang paling beruntung di dunia.

Bagaimana tidak ? Suamiku selalu membantu pekerjaan rumah, menjaga bayiku, tidak pernah merepotkanku dan mengabulkan segala yang aku inginkan,” ungkap Dina dalam unggahan cerita.

Dina mengatakan, setiap pagi, suaminya juga selalu menyiapkan sarapan yang dibelinya sendiri dari luar.

Sang suami kemudian menyuapinya, menyediakan cemilan, dan selalu memintanya agar menjaga diri di rumah bersama sang anak.

Dina mengaku tak pernah diperbolehkan sang suami untuk memasak.

Setiap pulang kerja, Dina menambahkan, suaminya selalu membawa makanan untuk dinikmati bersama saat makan malam.

“Aku merasa suamiku sangat mencintaiku dan ini wujud cintanya karena aku telah melahirkan seorang bayi untuknya.”

“Tiap malam aku begadang dan suamiku selalu menemaniku terjaga,” kisahnya, dikutip TribunJatim.com, Sabtu (5/9/2020).

Suatu hari, Dina mulai memikirkan sang suami yang tak pernah mengajaknya berhubungan.

Namun, Dina mengira hal itu lantaran suaminya mengerti keadaannya.

“Aku hanya berfikir jika ia mungkin memahamiku bahwa aku sangat trauma dengan bekas jahitan yang sangat banyak dan dia saksikan sendiri.

Jadwal haid yang sangat tidak beraturan setelah menggunakan KB suntik 3bulan juga mungkin menjadi alasannya.

Setiap bulan aku hanya mengeluarkan sedikit flek haid di CDku 2-3hari lalu hilang.

Dan 2hari setelahnya muncul kembali.

Lalu hilang lagi. Ini menjengkelkan! Tapi suamiku tidak mengeluhkan hal ini selama ini,” ungkapnya.

Hingga suatu hari, Dina menceritakan, sang suami berniat untuk berhubungan dengannya namun saat itu Dina masih mengalami haid.

Pagi harinya, Dina melihat sikap suami tak seperti biasanya.

“Pagi-pagi kulihat ia sibuk mempersiapkan segala hal seperti biasa, namun yang berbeda ia tak menemuiku untuk pamit dan langsung tancap gas tanpa memanaskan motornya terlebih dahulu seperti biasa.”

“Kesibukanku mengurus bayi membuatku tak sempat menghubungi suamiku lewat wa untuk menanyakan apa yang terjadi,” kisahnya.

Setelah itu, Dina menambahkan, suaminya mengirim pesan yang menyebutkan bahwa ia tak dapat meneruskan pernikahan dengan Dina.

“Abang cape Neng nungguin Neng mens terus. Sekalinya ga mens Neng tidur nyenyak sama anak kita tanpa melihat bagaimana Abang tidur kesakitan di belakang Neng,” begitu bunyi pesan suami Dina, seperti yang ditulis dalam sebuah unggahan.

Dina sempat berusaha untuk menahan suaminya. Ia pun meminta supaya masalah tersebut dibicarakan baik-baik di rumah.

Namun, sang suami menolak dan bersikeras menceraikannya.

Kisah yang dibagikan akun Facebook Nana Risnawati Herdiana itupun langsung mengundang perhatian warganet dan menjadi viral di media sosial.

Unggahan tersebut telah disukai lebih dari 9.000-an orang, dibagikan 442 kali, dan dibanjiri lebih dari 3.500 komentar.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti kebenaran dalam cerita tersebut.

Namun, terlepas dari itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RSU Bunda Margonda, dr. Huthia Andriyana, Sp.OG, memberikan penjelasannya mengenai dampak KB 3 bulan bagi wanita.

Huthia menerangkan, KB 3 bulan memang menjadi satu di antara pilihan metode KB pasca melahirkan yang tidak mengganggu ASI.

Akan tetapi, ia menambahkan, metode KB 3 bulan dapat menyebabkan tidak terjadinya masa subur.

“Suntik KB 3 bulan mengandung hormonal yang dapat menyebabkan tidak terjadinya masa subur sehingga memiliki efek kontrasepsi,” jelas Huthia saat dihubungi Tribunnews.com , Jumat (4/9/2020) pagi.

Menurut Huthia, umumnya, KB suntik 3 bulan membuat wanita tidak mengalami haid sama sekali.

Selain itu, sebagian wanita yang menggunakan metode KB ini juga mengeluhkan perubahan siklus haid.

“Sebagian wanita yang memakai KB suntik 3 bulan mengeluhkan efek samping berupa tidak haid sama sekali, paling sering terjadi, atau adanya perubahan siklus haid yang ditandai dengan timbul flek-flek darah atau perdarahan berkepanjangan,” kata Huthia.

Lebih lanjut, Huthia menjelaskan, KB suntik 3 bulan memiliki masa adaptasi sekitar 3 sampai 6 bulan.

Apabila cocok, Huthia mengatakan, metode KB suntik 3 bulan ini tentu dapat dilanjutkan.

Namun, jika KB menimbulkan pendarahan berkepanjangan maka Huthia menyarankan untuk segera konsultasi ke dokter kandungan.

“Jika mengalami keluhan flek atau perdarahan memanjang, bisa melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke dokter kandungan, sehingga keluhan tersebut tidak terjadi lagi dan suami tidak komplain,” tuturnya.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang


Sumber: tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel